Rabu, 14 November 2012

sistem pernafasan


            Sistem pernafasan tersusun atas saluran pernafasan dan paru-paru sebagai tempat perrtukaraan udara pernafasan. Pernafasan merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk mengubah sumber energi menjadi energi dan membuang CO2 sebagai sisa metabolisme.

            Saluran udara pernafasan tersusun atas: lubang hidung, rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkeolus. Lubang hidung sampai bronchiolus disebut pars konduktoria karena fungsinya sebagai saluran udara respirasi.

            Struktur maupun fungsi sistem pernafasan manusia dapat mengalami gangguan atau serangan penyakit. Antara lain:
            penyakit paru-paru yang membuat seseorang kesulitan   untuk bernapas. Emfisema adalah jenis penyakit  paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Sehingga  tubuh penderita  tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema terjadi ketika alveoli di dalam paru-paru  secara bertahap mengalami kerusakan dan  membuat penderita  akan semakin sulit dalam napas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas.
Penyebab, Gejala, Dan Cara Mengobati (mengatasi) Penyakit emfisema
            Penyebab paling umum adalah merokok. Jika Anda merokok, berhenti dapat membantu mencegah Anda dari mendapatkan penyakit ini. Jika Anda sudah memiliki emfisema, tidak merokok merupakan hal yang sangat baik agar kondisi tidak semakin memburuk. Pengobatan didasarkan pada apakah gejala ringan, sedang atau berat. Perawatan termasuk inhaler, oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
            Penderita bisa saja telah   memiliki penyakit emfisema selama bertahun-tahun tanpa adanya tanda-tanda atau gejala. Gejala utama dari emfisema adalah sesak napas, yang biasanya dimulai secara bertahap. Anda dapat mulai menghindari kegiatan yang menyebabkan Anda menjadi sesak napas, sehingga gejala tidak menjadi masalah sehingga dapat  mengganggu tugas-tugas harian. Selain sesak nafas, gejala emfisema yang dapat timbul antara lain yaitu, Sesak napas, Mengi, Sesak dada, Mengurangi kapasitas untuk  kegiatan fisik,  Batuk kronis, Kehilangan nafsu makan dan berat, Kelelahan
           

  • Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis
  • Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit
  • Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita sampai membungkuk
  • Bibir tampak kebiruan
  • Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun
  • Batuk menahun.
  • Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok
  • Mengisap asap rokok/debu
  • Pengaruh usia.
  • Sering mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan
  • Daya tahan tubuh kurang sempurna
  • Proses peradangan yang kronis di saluran napas
  • Tingkat kerusakan paru makin parah.
  • Konsultasi ke dokter
  • Minum obat untuk mengatasi kesulitan bernapas (resep dokter)
  • Bila anda merokok, berhenti merokok untuk seterusnya
  • Menurunkan berat badan.

  • Memastikan diagnosa dan menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari kesulitan di atas
  • Mengatasi infeksi saluran napas
  • Membuat resep bronkhodilator(pelebaran saluran pernapasan)
  • Menganjurkan opname
  • Mengatasi komplikasi
  • Menganjurkan pemakaian tabung oksigen
            Jika seseorang telah  memiliki penyakit emfisema, Pengobatan yang dapat diambil untuk menghentikan perkembangan dan untuk melindungi diri dari komplikasi:
  • Berhenti merokok. Berhenti merokok merupakan paling penting yang dapat diambil untuk kesehatan penderita  secara keseluruhan untuk menghentikan perkembangan emfisema. Jika perlu, Bergabunglah dengan program berhenti merokok agar anda benar benar bisa menghentikan kebiasan mengkonsumsi rokok.
  • Hindari iritasi pernapasan  termasuk asap dari knalpot cat dan mobil, beberapa bau masakan, parfum tertentu, bahkan membakar lilin dan kemenyanpun juga perlu dihindari.
  • Berolahraga secara teratur. Penderita bisa mengurangi penyakit emfisema dengan cara berolah raga secara teratur, dengan melakukan hal ini penderita dapat meningkatkan kapasitas paru paru yang tentunya akan membuat pernafasan lebih lega.
  • Melindungi diri dari udara dingin. Udara dingin dapat menyebabkan kejang pada saluran bronkial yang  membuat lebih sulit untuk bernapas. (diambil dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar